Contoh Pidato | Naskah Pidato | Teks Pidato | Tulis Pidato

Pidato Islami: Iman Kepada Allah Membawa Ketentraman Batin

Baca Pidato ~ Alhamdulillah wa syukrulillah wa sholatu wa sallamu ‘ala rasulillah sayyidina wamaulana Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi wa mawwalah, amma ba’dah.

Yang terhormat pimpinanan Muhadharah

Yang terhormat para pembicara

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin mengajak kepada hadirin dan hadirat sekalian untuk memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan hidayah dan taufiknya kepada kita semua, sehingga pada saat ini kita bisa bersilaturrahim di tempat ini. Salam sejahtera semoga tetap atas beliau Rasulullah saw sebagai pemimpin dan pembimbing umat menuju jalan yang lurus.

Hadirin yang berbahagia !

Kalau manusia mau jujur, semuanya pasti memerlukan sesuatu di luar dirinya yang mempunyai kekuatan, kebijaksanaan dan kemampuan yang melebihi dirinya. Karena tidak selamanya orang mampu menghadapi kesukaran dan memenuhi kebutuhannya dengan sendirian. Termasuk  kebutuhan jiwanya, terutama dalam menghadapi  kesulitan  dan kesukaran yang tak terpecahkan, Bagi orang yang beriman, yang memiliki semua itu dan segala yang maha adalah Allah, Tuhan  semesta alam.

Dalam Al Qur'an ada beratus-ratus ayat yang berbicara tentang iman. Kalau kita ambil kesimpulan ringkas dari ayat-ayat tersebut dapatlah kita katakan bahwa orang yang beriman (mukmin) itu mempunyai hati yang bersih dan mulia, serta tingkah laku dan perbuatannya selalu mencari ridha Allah swt sebagai Tuhannya. 

Hadirin dan hadirat yang berbahagia !

Bagaimana seorang muslim dapat mencapai keimanan yang dapat mendatangkan kebahagiaan hidup, sementara masih banyak orang yang belum mampu menggunakan kepercayaan hidupnya. Mereka gelisah, tidak tentram. Di mana-mana terjadi pertengkaran dan permusuhan, baik dalam rumah tangga maupun dalam masyarakat, serta masih banyak lagi kejadian yang lainnya. Padahal semestinya keimanan itu adalah suatu proses kejiwaan yang mencakup semua fungsi jiwa, perasaan dan pikiran semua sama-sama meyakininya. Maka sangat mungkin sekali bila iman tidak sempurna, manfaatnya pun bagi kesehatan mental seseorang akan kurang sempurna juga.

Nah, bagaimana agar keimanan kita kepada Allah ini dapat mendatangkan kebahagiaan hidup? Bagi seorang muslim, percaya kepada Allah itu harus mencakup pula percaya akan segala sifat­sifat-Nya. Kepercayaan akan sifat-sifat-Nya pun harus direalisasikan dalam segala sikap dan tindakan. Sehingga kepercayaan jiwanya akan terpenuhi melalui realitas kepercayaannya itu. Karena dalam sifat-sifat-Nya itu terkandung jawaban-jawabanterhadap keperluan jiwa manusia.

Hadirin hadirat yang bebahagia !

Kita coba meninjau sifat wujud (Maha Ada) Allah yang harus kita imani. Allah itu Maha Ada sekalipun pembuktian tentang ada-Nya itu tidak bisa terjangkau bila yang dimaksudkan dalam pembuktian ini adalah Zat-Nya. Sebab kemampuan ilmu pengetahuan sangat terbatas, sedangkan pembuktian Zat Allah itu di luar kemampuan ilmu pengetahuan.

Adanya Allah swt adalah abadi dan tidak akan hilang selamanya. Seperti telah difirmankan dalam surah Al Baqarah, ayat 255 yang dikenal dengan ayat kursi: 
                                  .
"Allah tiada Tuhan melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi  terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa yang adadi hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki­Nya. Kursi (kekuasaan) Allah meliputi  langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi Lagi Maha Besar." (QS.  Al Baqarah: 255)

Keimanan kepada Allah sebagaimana digambarkan oleh ayat itu mempunyai arti yang sangat besar bagi kesehatan jiwa manusia. Manusia bisa mengadu, mengeluh, meminta pertolongan, perlindungan, keadilan dan lain sebagainya di saat apapun dan di mana pun dia memerlukannya. Orang yang beriman tidak akan merasa kesepian, karena dia merasa bahwa Allah selalu ada, jaga dan mengetahui apa saja. Oleh karena itu, dia akan terhindar dari salah satu penyebab keresahan dan kecemasan, yaitu merasa kesepian dan tiada tempat pengungkapan perasaan.

Sebagai contoh dapat kita lihat yang terjadi di sekitar kita. Tidak jarang orang menderita gangguan kejiwaan, karena ditinggalkan oleh orang yang disayanginya, karena tidak mendapatkan orang untuk dijadikan tempat mengeluh yang mau memahami dan menolongnya. Akan tetapi bagi orang yang percaya akan adanya Allah, tidak akan merasa kesepian di mana pun dia berada. Sekalipun dia sendirian, dia merasa tidak sendirian. Sebab hatinya tahu bahwa Allah swt tidak jauh, dekat sekali. Bahkan lebih dekat dari urat lehernya sendiri.

Hadirin yang dirahmati Allah !

Tidak jarang pula kita jumpai orang berputus asa dalam hidupnya, bila ia ditinggalkan oleh orang dikasihi dan dicintainya. Seorang remaja misalnya, betapa sengsaranya bila di tinggal lari oleh teman karibnya, yang kadang-kadang sampai menyebabkan perbuatan nekad seperti bunuh diri dan sebagainya. Dan tidak sedikit orang yang menjadi  bingung  bahkan  kadang-kadang   jatuh  kepada penderitaan karena kesepian lantaran ditinggal pergi oleh orang yang dulu mencintainya. Terasa sempitlah alam yang luas ini, juga terasa sepilah jagat raya ini bagi seorang  yang berputus asa dan  tidak percaya akan adanya Yang Maha Ada (Allah).

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa percaya akan adanya Allah akan menenteramkan batin, karena ada tempat untuk  mengeluh dan mengungkapkan segala rasa hati. Dengan kepercayaan akan adanya Allah, manusia akan tertolong dalam melepaskan diri dari ikatan benda dan segala sesuatu yang bersifat material serta meringankan segala penderitaan batin yang terjadi. Kepercayaan kepada Allah swt merupakan unsur terpenting dalam hidup manusia. Seorang filosuf berkata: "Sesungguhnya hati tanpa iman kepada Allah swt tak ubahnya seperti pengadilan tanpa hakim."

Hadirin dan hadirat yang berbahagia !

Bagi orang  yang  beriman  juga tidak  akan  takut  kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian jika tidak menuruti atasannya yang tidak benar. Bagi orang mukmin, dunia ini luas, rahmat Allah swt. terbentang luas ada di mana-mana. Dia yakin bahwa Allah itu "Ar-Razzaaq" (Maha Pemberi Rezeki)  dan "Ar-Rahiim" (Maha Pengasih), yang keduanya juga merupakan sifat Allah. Dan masih banyak lagi sifat-sifat Allah yang lain, yang bila kita cari hikmahnya tentu akan kita temukan manfaatnya bagi kehidupan kita, hingga kita akan merasa tenteram dalam menjalani kehidupan ini.

Dengan adanya keyakinan yang kuat terhadap Allah dan sifat­sifat-Nya itu, kita dapat memohon  kepada-Nya, setiap kali perasaan takut atau cemas datang  menghantui.  Sehingga  hati kita menjadi tenteram dan damai terlepas dari rasa takut dan cemas yang mencekam dan menghantui. Allah swt berfirman: 

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." (QS. Ar-Rad: 28)

Demikian apa yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan bermafaat bagi kita semua, dan ada kurang lebihnya mohon maaf yang sebanyak-banyaknya. Billahit taufiq walhidayah, wassalamu ‘alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Oleh :
Drs. Moh. Syamsi Hasan
Drs. Moh. Amer Nasihin
Moh. Toha Munir, S.Hum
Labels: Pidato Keagamaan

Thanks for reading Pidato Islami: Iman Kepada Allah Membawa Ketentraman Batin. Please share...!

0 Comment for "Pidato Islami: Iman Kepada Allah Membawa Ketentraman Batin"

Back To Top