Contoh Pidato | Naskah Pidato | Teks Pidato | Tulis Pidato

Pidato Sambutan Dalam Rangka Memperingati Isra Mi’raj Nabi SAW

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Bapak-bapak, ibu-ibu, saudara-saudara umat Islam yang berbahagia !

Pada malam ini patutlah kita semua mengucapkan syukur kehadirat Allah swt. Karena atas limpahan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kita semua dapat berkumpul disini dalam rangka memperingati hari besar Islam lsra mi'rajnya Nabi besar Muhammad saw dalam keadaan sehat wal-alfiat, dan semoga acara pada malam ini berlangsung dengan baik dan lancar.


Hadirin yang berbahagia !
 
Kita sekarang sudah masuk dan berada pada bulan Rajab, dimana pada bulan ini terdapat peristiwa sejarah yang harus kita kenang dan kita ambil suri pelajarannya, yaitu peristiwa Isra Mi'raj Nabi Besar Muhammad saw.

Isra' berarti perjalanan di waktu malam dari Masjidil Haram di Mekkah menuiu Masjidil Aqsha di Palestina dengan mengendarai Buroq. Sedangkan Mi’raj berarti perjalanan Rasulullah saw naik ke Iangit tujuh sampai di Sidratul Muntaha dan akhirnya sampai ke Mustawa:

Peristiwa Isra' Mi'raj ini merupakan hari, bersejarah bagi umat Islam. Ketika Nabi Besar Muhammad saw sempat berhadapan dengan Allah swt, untuk menerima wahyu yang mengandung perintah  sholat lima waktu dalam sehari semalam.

Hadirin kaum muslimin yang kami hormati !

Az-Zahri dan 'Urwah  telah meriwayatkan, bahwa pada pagi hari setelah Rasulullah saw di lsra'kan, ketika Isra’ Mi’raj diceritakan kepada orang-orang Quraisy. Mereka banyak yang tidak mempercayainya bahkan banyak diantara mereka yang mencemohkannya, juga mereka mengadakan reaksi membuat fitnah yang keras terhadap junjungan Nabi Muhammad saw. Dalam hal ini mereka menuju ke rumah Abu Bakar untuk memberitahukan tentang apa yang dikisahkan  oleh Nabi Muhammad  dengan berkata : Wahai Abu Bakar, teman anda yang bernama Muhammad sudah gila, ia mengaku-ngaku telah pergi ke Baitul Muqoddas. kemudian naik ke langit sampai ke Sidratul Muntaha dan kembali lagi sebelum waktu pagi, apakah anda mempercayainya peristiwa yang dituturkan oleh Nabi Muhammad itu. Abu Bakar menjawab : Kalau memang Muhammad berkata' demikian, maka aku mempercayainya. Apakah engkau percaya dengan dia ? tanya mereka. 

Abu Bakar dengan tegas menjawab : "Ya aku percaya, aku tetap percaya, dan itu pasti benar".  Maka dari peristiwa inilah Abu Bakar disebut dengan sebutan "Ash Shiddiq".

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara umat Islam yang berbahagia !

Dengan keterangan tersebut diatas dapat kita baca bersama bahwa betapa beratnya ujian yang dihadapi oleh Rasulullah saw. Disamping beliau menghadapi orang-orang yang ingkar kepadanya, beliau juga memikirkan terhadap pengikut-perigikutnya sendiri yang tipis imannya sehingga tidak mempercayainya adanya Isra' Mi'raj, bahkan banyak dari kalangan mereka yang murtad dan meninggalkan agamanya. Na'udzubillaahi min dzaalik.

Dari segi lain kita dapat memperoleh pelalaran, bahwa untuk memperjuangkan agama Allah benar-benar dibutuhkan muslim-muslim yang sejati, teguh  pendiriannya dan kuat keimanannya. Dalam  hal ini pengikut-pengikut Rasulullah saw, telah diuji oleh Allah Ta'ala dengan adanya peristiwa Isra' Mi’raj, yakni apakah mereka mempercayainya dan  malah  bertambah iman ataukah mengingkari kebenarannya. Sehingga dengan demikian ibarat emas dapat kelihatan mana yang asli (murni) dan mana yang imitasi, mana pengikut-pengikut Nabi yang setia dan sejati, dan  mana pengikut yang, ingkar, mana yang benar-benar sanggup mendampingi Nabi dan mana yang tidak.

Hadirin kaum muslimin yang saya hormati ! 

Dengan uraian diatas tersebut kiranya dapat kita jadikan sebagai bahan pertanyaan bagi kita masing-masing,  sudah  pantaskah  kita mengaku-aku sebagai muslim yang tangguh, padahal kita belum pernah menghadapi ujian sebagaimana  yang telah dihadapi oleh  para  sahabat  Nabi.  Adakah kita telah siap dan sanggup disebut muslim yang sejati,  ataukah hanya cukup puas menjadi muslim yang lemah pendiriannya ?  Jawabannya berada di dalam hati kita masing-masing.

Hadirin sekalian yang kami hormati !

Sebagaimana orang-orang terdahulu telah diuji keimanannya oleh Allah swt  lalu sekarang kapankah kita menghadapi ujian seperti itu. Kita tidak tahu persis, tetapi yang jelas Nabi Muhammad saw. Telah memberi syarat kepada kita semua, bahwa di zaman akhir nanti yakni zaman sekarang ini sudah termasuk zaman akhir yang akan terjadi berbagai fitnah yang mengharuskan kita untuk berwaspada agar jangan sampai menjadi korban hilangnya keimanan.

Dalam sebuah hadits Rasulullah saw pernah bersabda, yang artinya :

“Bergegaslah kalian untuk beramal sholeh. Sebab (pada saatnya) nanti akan terjadi berbagai fitnah  bagaikan potongan-potongan malam  yang gelap gulita. Di saat itu orang yang pada pagi harinya beriman kemudian pada sore harinya menjadi kafir, dan pada sore harinya ia masih beriman   kemudian pada pagi harinya berubah menjadi kafir, ia jual agamanya dengan harta benda  (kemewahan dunia)".

Bapak-bapak, ibu, serta kaum  muslimin yang berbahagia !

Fitnah yang diberatkan dalam hadits tersebut sebagai malam yang gelap gulita, hal ini menggambarkan bahwa fitnah yang bakal terjadi bukan hanya sekedar fitnah, melainkan  merupakan bencana yang menyesatkan  terhadap orang-orang yang tidak kuat imannya.' Sebab menurut lazimnya malam adalah suatu saat yang diliputi oleh kegelapan sehingga bisa menyesatkan    bagi siapa saja yang tidak siap membawa obat/pelita sebagai alat petunjuk jalan.

Hadirin kaum muslimin yang kami hormati !

Ciri dari datangnya fitnah tersebut adalah adanya pengaruh harta benda dan kemewahan duniawi yang menyeret seseorang menuju kesesatan, Hal ini disebabkan karena kerapuhan iman yang dimiliki oleh orang-orang dizaman akhir, sedang dilain pihak usaha untuk  menggelincirkan  iman   seseorang datang begitu  gencarnya, yaitu  dengan  memamerkan kemewahan-kemewahan dunia sebagai umpan. Dengan demikian bagi orang-orang yang tipis imannya rela menukarkan agamanya dengan kemewahan dunia, kemegahan, kekuasaan dan lain sebagainya.

Mereka sudah tidak memperdulikan agamanya dengan kemewahan dunia, kemegahan, kekuasaan   dan lain sebagainya. Mereka sudah tidak memperdulikan apa adanya  demi  mengejar keuntungan   duniawi, sehingga digambarkan pada saatnya nanti orang mudah sekali menjadi kafir. Pada pagi hari  mu'min, tetapi pada sore harinya berubah menjadi kafir.

Bapak-bapak, ibu-ibu dan saudara-saudara sekalian yang kami hormati !

Untuk menghadapi datangnya fitnah yang bersumber dari kemewahan dunia ini,  Nabi Muhammad saw  telah menganjurkan kepada umatnya untuk bergegas-gegas atau memperbanyak amalan-amalan yang sholeh, jangan menunda atau membuang kesempatan. lsilah kesempatan itu untuk  mengerjakan amal sholeh. Amal sholeh adalah merupakan bentengnya iman. Semakin  banyak amal sholehnya semakin kuat imannya.

Hadirin hadirat yang kami hormati !

Memang proses goyahnya iman seseorang banyak berlatar belakang karena pengaruh-pengaruh    duniawi.  Oleh  sebab itu  Rasulullah saw mengingatkan  kepada  kita  semua dalam haditsnya yang artinya :

“Sesungguhnya diantara yang paling aku khawatirkan  atas kalian sepeninggalku nanti adalah terbuka lebarnya kemewahan dunia dan keindahannya.”

Oleh sebab itu hadirin yang kami hormati ! Marilah kita penuhi seruan Rasulullah saw itu dengan memperbanyak amal sholeh, terutama sekali memperbanyak amal sholeh pada bulan Rajab ini, yakni bulan yang penuh dengan kemuliaan.

Akhirnya tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih atas segala bantuannya, baik yang berupa   moril atau seprituil, sehingga peringatan Isra' mi'raj ini terselenggara dengan baik. 

Demiklan sepatah dua kata yang dapat kami sampaikan, bila dalam kami menyambut tadi terdapat    suatu kekhilafan sudilah para hadirin untuk memakluminya.

Akhirnya wabillahit taufiq walhidayah wassalamu'alaikum wr. wb.

Oleh Drs. Maftuh Ahnan
Labels: Pidato Hari Keagamaan, Pidato Keagamaan

Thanks for reading Pidato Sambutan Dalam Rangka Memperingati Isra Mi’raj Nabi SAW. Please share...!

0 Comment for "Pidato Sambutan Dalam Rangka Memperingati Isra Mi’raj Nabi SAW"

Back To Top